Senin, 23 Januari 2012

0 Kantata Revolvere 1999

Kantata Revolvere
Setiawan Djody

Kantata revolvere suara bersama
Kantata revolvere suara bulat
Kantata revolvere suara kemungkaran
Kantata revolvere suara revolvere

Waktu adalah senjataku
Ruang adalah imajinasiku
Gerakan yang dulu gagal lagi
Suara bersama dari rajawali

Rajawali.. rajawali…
Rajawali.. rajawali…
Rajawali.. rajawali…

Kantata revolvere suara cita-cita
Kantata revolvere suara kemanusiaan
Kantata revolvere suara keadilan
Kantata revolvere suara revolvere

Selamat tinggal reformasi bebek
Selamat datang revolvere rajawali
Selamat tinggal reformasi ular
Selamat datang revolvere kehidupan
Kehidupan.. kehidupan..
Kehidupan.. kehidupan..
Kehidupan.. kehidupan..

Revolvere.. revolvere…
Suara bersama untuk rajawali




Astina
Jockie S / WS Rendra

Alangkah sulit menangkap maling di negeri maling
Di Astina kulon…
Negara maling kleptokrat namanya birokrat maling
Peraturan maling….

Hidup subur kleptomani
Subur makmur kleptokrasi
Jangan coba nangkap maling
Malah nanti kau kebanting

Kleptokrat kleptokrasi
Citraksa citraksi
Puri sawah resikonya




Kantata Bellavita

Lembah-lembah yang ramah
Tangan-tangan bergandengan
Rama-rama diatas bunga
Layar-layar yang putih
Nun di samudra raya

Gunung-gunung sembahyang
Tangan-tangan bersalaman
Burung murai bernyanyi-nyanyi
Burung camar menyambar
Diatas ombak raya

Oh bencana dari kekuasaan insan…
Oh bencana.. dari aniaya manusia…

Amarah tak berbunda.. kebuasan tanpa saudara…
Oh suara batin fajar di timur raya…
Oh suara kalbu degup jantung kita

Asmara dirgantara…
Rasa rindu anak dan cucu…
Nostalgia cakrawala
Asap dapur dari desa
Punahlah gairah pada nafsu darah

Salam ya salam…
Santi om santi…
Haleluya.. haleluya…




Gelombang Pembebasan
Jockie S & S. Jabo

Sorak sorai di jalan raya
Wajah beringas legam berkeringat
Panji-panji warna-warni
Berkibaran penuhi langit

Deru mesin meraung-raung
Asap hitam menari-nari
Ini gelombang suara pembebasan
Ataukah amarah membabi buta

Kami tak butuh sumpah serapah
Tidak mau lagi darah tumpah
Kenapa harus kehilangan cinta
Kami telah letih didera badai
Terlalu sedih untuk bersaksi
Suka tak suka sudah terjadi

Aku termangu memandang bunda
Wajahnya sayup penuh goresan luka
Menangis tanpa keluar air mata
Melihat anak cucunya merana
(Aku termangu memandang bunda
Wajahnya sayup penuh goresan luka
Menangis tanpa keluar air mata
Melihat anak cucunya merana)

Panji-panji warna-warni
Berkibaran penuhi langit




Berburu Diburu
Setiawan Djody

Aku berjuang melawan badai kehidupan
Mengembara di belantara perang peradaban
Memburu falsafah lepas dari barat ke timur
Memburu perpustakaan alam semesta raya

Aku merasa lahir kembali di awal revolvere
Meyakini sinar tawazum jalan tengah hidupku
Melihat akhirat nyata bagi matahati tak buta takwa
Melihat jalan diatas kebenaran adalah penghulu ibadah

Aku menari diatas sinar pelangi memburu langit biru yang langka
Aku menari diatas sinar pelangi memburu belantara hijau yang sirna
Aku menari diatas sinar pelangi memburu sinar mentari ditelan awan hitam
Aku menari diatas sinar pelangi memburu harmoni kehidupan semesta
Alam semesta

Aku berjuang memburu kebenaran.. pastilah kepastian hidup…
Bergolak kemerdekaan jiwa.. menjadi semangat jiwa demokrat…
Berburu diburu hujat hujat dan fitnah.. wastamu dari revolvere…
Berburu diburu sejuta lawan tak gentar.. bersama semangat kesatria…




Tumbal
Sawung Jabo

Ketika bencana dianggap sirna
Ketika gerhana dianggap berlalu
Setan setan masih bergentayangan
Memancing di air yang keruh

Badut badut dari dunia gelap
Kumpulan drakula haus darah
Menyeringai menambahkan taringnya
Bersembunyi di balik tirai kekuasaan

Cerita duka belum berakhir
Gema nya masih jelas terdengar
Berapa tumbal lagi dikorbankan
Agar prahara tak kembali lagi

Darah darah sudah berceceran
Doa doa sudah dipanjatkan
Nyanyi nyanyi sudah diucapkan
Mengapa masih saja kita gelisah

Cerita duka belum berakhir
Gema nya masih jelas terdengar
Berapa tumbal lagi dikorbankan
Agar prahara tak kembali lagi

Berapa banyak tumbal lagi
Berapa banyak tumbal lagi
Berapa banyak tumbal lagi
Berapa banyak tumbal lagi




Walah-Walah
Jockie S  &  S. Jabo

Siang bolong perutku kosong
Nonton TV ada badut ngomong
Sehari-hari sampai berbulan bulan
Hidup semakin ruwet
Aku capek… capek…

Ada orang sinting dianggap penting
Ada orang ngawur dianggap jujur

Harapan kami dikebiri
Otakpun dicuci
Walah-walah salah kaprah
Walah-walah salah kaprah

Kami bukanlah kerbau dungu yang mudah ditipu
Kami bukan buntutmu yang mengikutimu
Kami anak masa depan punya nasib sendiri

Diamlah saja jangan bicara jika tak ada artinya
Terlalu banyak suara bising hidup semakin pusing
Walah-walah




Lagu Angin
S. Jabo, Jockie S & WS Rendra

Kacau…

Kacau…

Kacau balau… kacau balau…
Buat kacau… buat kacau… busyet…
Kacau balau… kacau balau…
Buat kacau… buat kacau… busyet…

Berapa banyak…
Aku dengar kisah macam ini
Gelembung gelembung…
Dari rawa kehidupan…
Racun didalam pencernaan
Asal mula uban di kepala kita.. busyet…busyet… busyet…
Kacau balau… kacau balau… busyet…
Kacau balau… kacau balau… busyet…

Yang diharap tidak ada
Yang ada tidak diharapkan
Yang diharap tidak ada
Yang ada tidak diharapkan

Kesadaran hidup adalah pemberontakan
Hidup tidak hanya untuk hidup
Kita hidup untuk menerima kehidupan
Kita harus belajar berdamai dengan mimpi
Kita harus berkaca didalam sepi
Aku tak mampu menyumbat telingaku.. busyet… busyet… busyet…
Rokokku sampai mati…

Yang diharap tidak ada
Yang ada tidak diharapkan
Yang diharap tidak ada
Yang ada tidak diharapkan

Kesadaran hidup adalah pemberontakan
Hidup tidak hanya untuk hidup
Kita hidup untuk menerima kehidupan
Kita harus belajar berdamai dengan mimpi
Kita harus berkaca didalam sepi
Aku tak mampu menyumbat telingaku.. busyet… busyet…
Rokokku sampai mati…




Partai Bonek
S. Djody, Jockie S, WS Rendra & S. Jabo

Rame bikin partai, modalnya tokek
Semua jadi presiden, presiden taxi bingung
Orang partai nampak cebol kalau bicara
Berhenti ngoceh ngalor ngidul,
Rakyat kecil sudah bingung
Jangan hanya molor dan ngimpi,
Rakyat jalan kau bikin mabuk

Kekuasaan berias emas bagai narkotik
Daulat partai daulat kamu,
Daulat urusan kami
Rakyat jalan minta demokrasi,
Mastodon sibuk berebut kursi

Semua mau jadi presiden, presiden taxi
Semua mau jadi presiden, presiden bonek
Semua mau jadi presiden, presiden mastodon
Semua mau jadi presiden, presiden tanpa rakyat

Badut mengaku pakar, putar balik kebenaran
Semua mengaku reformis, reformis ular kadut

Rame bikin partai, rame sablon rame
Rame cari massa, rame bonek rame




Revolvere Cinta
Setiawan Djody

hujan deras mengeras
halilintar menggeliat
semerbak bau daun
diterjang embun kehidupan

bunga-bunga mendesah
serangga bernyanyi
jeritan suara bidadari
bernyanyi revolvere, revolvere, revolvere…

revolvere, matahariku
bergerak, bergetar
revolvere, pahlawanku
bernyanyi, berdua

revolvere, mata hatiku
bercinta berkeringat
revolvere, asmaragamaku
bersenggama berputar

memancar air kehidupan
jerit merdu meronta
cantikmu menelan jantanku
gelombang asmara meronta

memberi dan menebar cita
mengaku dosa, menebus dosa
revolvere asmara rajawali
revolvere cinta semesta, cinta semesta…

revolvere, cinta rajawali
aku akan terbang tinggi
memeluk langit, bintang, galaksi

revolvere, cinta rajawali
aku akan terbang tinggi
mencium langit, bintang, galaksi

revolvere, cinta rajawali
aku akan terbang tinggi
menelan langit, asmara, galaksi

revolvere, cinta rajawali
aku akan terbang tinggi
jantan menerjang badai asmara

revolvere, revolvere
aku akan terbang tinggi
jantan menerjang badai asmara




Pangeran Diponogoro
S. Djody / Jockie / Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar Tak Gentar
Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti
Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri
Menyediakan api.

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju
Serbu
Serang
Terjang




Banteng Kantata
Setiawan Djody

Ragaku banteng laga jiwaku welang liar
Suara jerit kalbu insan gerah kemba duka gunda
Kebebasan datang gema jiwa merdeka
Berani keluar lubang jiwa muda bergerak

Hutan tara berbunga lepas belenggu kehidupan
Bukan harimau sirkus rumahmu belantara liar

Banteng laga liar.. banteng laga liar…
Banteng laga liar.. banteng laga liar…
Banteng laga liar.. banteng laga liar…
Banteng laga liar.. banteng laga liar…

Semua merasa reformis tokek-tokek tertawa liar
Semua bicara kebenaran yang ada hanya pembenaran
Banteng hitam menggeliat …euphoria menyambar
Saatnya membuang masa lampau hitam
Memutar etetis semesta masa depan

Banteng laga liar.. banteng laga liar…
Banteng laga liar.. banteng laga liar…

Didalam kobaran api banteng-banteng kantata bersemi
Di bumi yang hangus hati slalu bertanya
Apalagi kita punya..
Apakah masih ada harga cinta..

Di bumi yang hangus hati selalu bertanya
Apakah kita masih manusia..
Apakah agama betul ada..
Timbang kau bumi.. timbang kau bumi…
Banteng-banteng kantata luka cedera

Di bumi yang hangus hati selalu bertanya
Hari ini maut giliran siapa..
Hari ini siapa membunuh siapa..

Di bumi yang hangus.. di bumi yang hangus
Cita-cita percuma.. cita-cita percuma.. munafik jadinya…
Di bumi yang hangus.. di bumi yang hangus
Kau bakar anak burung.. kau bakar rumputan dan bunga-bunga…
Di bumi yang hangus.. di bumi yang hangus
Kau bakar anak-anakmu.. kau bakar ayah dan ibumu…

0 Komentar:

Posting Komentar