Aku Sayang Kamu
Iwan Fals
Susah susah mudah kau kudekati
Kucari engkau lari kudiam kau hampiri
Jinak burung dara justru itu kusuka
Bila engkau tertawa hilang semua duka
Gampang naik darah omong tak mau kalah
Kalau datang senang nona cukup ramah
Bila engkau bicara persetan logika
Sedikit keras kepala ah dasar betina
Ku suka kamu
Sungguh suka kamu
Ku perlu kamu
Sungguh perlu kamu
Engkau aku sayang sampai dalam tulang
Banyak orang bilang aku mabuk kepayang
Aku cinta kamu bukan cinta uangmu
Aku puja selalu setiap ada waktu
Ku suka kamu
Sungguh suka kamu
Ku perlu kamu
Sungguh perlu kamu
Langsat kuning cina warna kulit nona
(Rambut kepang dua kadang ekor kuda)
Bibir merah muda lesung pipit pun ada
Wajah cukup lumayan dapat poin enam
Kalau nona berjalan rembulan pun padam
Lho
Iwan Fals/Bagoes AA
Kuberlari bersama hati
Memandang sejuta pilihan
Kuikuti kehendak hati
Bersama tawa antara kita
Yang seakan lupa diri
Kumemilih kaupun pilih sendiri
Tanpa kompromi dan kita ingin
Aku dapati yang kan kucari
Dan sore ini segalanya mimpi
Sejuta selera yang telah berbeda
Tak akan juga berbunga nyata
Pikirkan lagi sebelum kau jadi
Banyak hari yang kan pasti
Dan hari terus berganti silakan cari
Ya Hu Ha He Ha
Iwan Fals
Ringkik kuda betina
Kala melihat lawan jenisnya
Menari didepan kaca
Bandingkan cantik wajahnya
Oleskan gincu dibibir
Cibirkan senyum menyindir
Ya hui ha he ha ya ha hui
Sepintas terdengar samar
Dan lengking suara biola
Ringkik kuda betina
Meliuk rayu telinga
Meluncur segala rayuan
Dari mulut kuda jantan
Ya hui ha he ha ya ha hui
Betina pura bodoh
Betina pura pura bego
Nyanyikan jampi jampi
Menjala jantan jadilah jodoh
Ringkik kuda betina
Membuat sang jantan gila
Tak sadar kalau dirinya
Dimainkan seperti sebuah bola
Oleskan gincu dibibir
Cibirkan senyum menyindir
Ya hui ha he ha ya ha hui
Selamat Tinggal Malam
Iwan Fals
Selamat tinggal malam yang hitam
Antar aku pergi ikhlaskan
Ramah memang kita berteman
Tempuh jalan yang kelam
Terima kasih malam yang hitam
Banyak kau ajarkan padaku
Segala dosa segala luka
Segala cela segala-galanya
Pernah kau kecewa padaku
Sebab ku tak percaya padamu
Bahwa hari ada malam hari ada siang
Hari ada pagi hari adalah hari
Engkau hanya diam dengarkan
Tawaku yang keras cemooh
Dengar ucapmu dengar katamu
Dengar khotbahmu dengar bohongmu
Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Tak percaya padamu
Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan
Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Pernah cemoohkan kamu
Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan
Dalam hari pasti ada kesempatan
Timur Tengah I
Iwan Fals
Ada tanya dalam kepala
Waktu lihat muak yang hingar
Di setiap sudut
Ada mati dibalik tembok
Waktu timah panas mencabik
Hati nurani
Merah merah merah merah
Dilangit
Merah merah merah merah
Ditanah
Derap langkah bakar amarah
Kepal tangan hadirkan darah
Dibungkam diam
Kabar angin didekat jantung
Bahwa hari sedang menangis
Tergores pedih
Merah merah merah merah
Dimata
Merah merah merah merah
Dilidah
Dengar nyanyi anak kemarin
Tentang sedih tanah terkasih
Yang tak pernah habis
Doa ibu sambil menangis
Antar bocah agar tak resah pergi
Ke pintu mati
Merah dilangit
Merah dimata
Merah ditangan
Merah dilidah
Ada mati dibalik tembok
Waktu timah panas merobek
Hati nurani
Derap langkah bakar amarah
Kepal tangan hadirkan darah
Dibungkam diam
Merah merah merah merah
Dilangit
Merah merah merah merah
Ditanah
Merah merah merah merah
Dimata
Merah merah merah merah
Dilidah
Merah merah merah merah
Dijantung
Merah merah merah merah
Dijidat
Merah merah merah merah
Dihidung
Merah merah merah merah
Timur Tengah II
Iwan Fals
Tuhan tolong dengarkan
Nyanyian pinggir jalan
Malam dibawah bulan
Dalam waktu yang rawan
Marah dibawah tanah
Dilangit ada merah
Menuju satu arah
Bakar bakar
Disana ada bohong
Disana ada mayat
Disana ada suara
Bom bom
Raut muka resah
Orang orang susah
Ada banyak mata
Buta
Resah luka kaki
Semakin menjadi
Ada banyak kuping (telinga)
Tuli
Malam hampir pagi
Debu jalan datang lagi
Malam hampir pagi
Bising mesin bunyi lagi
Malam hampir pagi
Kelicikan mulai lagi
Malam hampir pagi
Teriakku hilang lagi
Jangan Tutup Dirimu
Iwan Fals
Dari hati yang paling dalam
Kudendangkan sebuah lagu temani sepi
Sejenak iringi nurani
Ada jarak diantara kita
Selimuti sekian waktu telah tersita
Ingin ku hilang jarak terbentang
Semoga
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan buang pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Buat apa kau diam saja
Bicaralah agar aku semakin tahu
Warna dirimu duhai permata
Kau mimpiku aku tak bohong
Seperti yang kau kira seperti yang selalu kau duga
Pintaku kau percayalah
Usah ragu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan campakkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan hancurkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan lemparkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Gali Gongli
Iwan Fals
Lelaki kecil usia belasan
Rokok di tangan depan kedai tuak
Diselah gurau tiga temannya
Diatas koran asik main domino
Dilokalisasi pinggiran kota
Yang nama dosa mungkin tak bicara
Neraka poster indah kamar remang
Engkau lahir lelaki kecil malang
Gali Gongli bocah karbitan
Besar dari belaian ribuan bapak
Gali Gongli anak rembulan
Hidup dari bibir yang iklankan
Tubuh mulus ibunya
Lelaki kecil usia belasan
Usai berjudi pagi habis subuh
Kembali ia ditelan sepi
Entah esok apalagi
Hari depan
Hari depan
Kota
Iwan Fals
Kota adalah rimba belantara buas dari yang terbuas
Setiap jengkal lorong terpecik darah
Darah dari iri darah dari benci
Bahkan darah dari sesuatu yang tak pasti
Kota adalah rimba belantara liar dari yang terliar
Setiap detik taring taring tajam menancap
Setiap menit lidah lidah liar
Rakus menjulur lapar
Tangis bayi adalah
Lolong serigala dibawah bulan
Lengking tinggi merobek
Batu batu tebing keras dan kejam
Bernapas diantara sikut
Licik dan garang
Bergerak diantara ganasnya
Selaksa gerah
Kota adalah hutan belantara akal
Kuat dan berakar
Menjurai didepan mata
Siap menjerat leher kita
Tangis bayi adalah
Lolong serigala dibawah bulan
Lengking tinggi merobek
Batu batu tebing keras dan kejam
Ya Ya Ya Oh Ya
Iwan Fals/Tommy Marie
Lagi sebuah kenyataan
Telah kutemui
Dan kini kuhadapi
Di malam gelap ini
Kebencian dalam hatiku
Yang akrab denganmu
Akhirnya menipuku
Hingga lahirkan rindu
Yayaya oh ya
Nafsuku yang membunuh dendamku
Gerakku akalku
Ternyata banyak hal yang tak selesai
Hanya dengan amarah
Bagaikan senyummu yang sanggup menahan
Gemuruh hatiku
Kehangatan damai kasihmu
Terbukti telah mampu
Tundukkan keangkuhan
Diriku selama lamanya
Yayaya oh ya
Seutuh kesadaran diriku
0 Komentar:
Posting Komentar