Rabu, 25 Januari 2012

0 Doa Seorang Iwan Fals

Do' Ini Diucapkan Iwan Fals saat menyanyikan lagu Hadapi Saja. pada live concert di TVRI tahun 1999 menjelang hari raya Idul Fitri. Lagu ‘Hadapi Saja’ dibuat Iwan Fals untuk mengenang kematian anaknya ‘Galang Rambu Anarki

Terima kasih Tuhan
Atas segala yang Kau berikan
Malam ini Kamu cairkan semuanya
Segala kesedihan jadi air mata yang tak menetes


Kami yakin dibalik semuanya ini
Pasti ada kebaikan yang belum kami mengerti


Terima kasih Tuhan
Segala puji untuk-Mu
Engkaulah yang pantas dipuji


Terima kasih Tuhan
Semoga Kau ampuni dosa-dosa kami
Semoga esok hari kami menjadi ‘fitri’ kembali

Senin, 23 Januari 2012

0 Kantata Revolvere 1999

Kantata Revolvere
Setiawan Djody

Kantata revolvere suara bersama
Kantata revolvere suara bulat
Kantata revolvere suara kemungkaran
Kantata revolvere suara revolvere

Waktu adalah senjataku
Ruang adalah imajinasiku
Gerakan yang dulu gagal lagi
Suara bersama dari rajawali

Rajawali.. rajawali…
Rajawali.. rajawali…
Rajawali.. rajawali…

Kantata revolvere suara cita-cita
Kantata revolvere suara kemanusiaan
Kantata revolvere suara keadilan
Kantata revolvere suara revolvere

Selamat tinggal reformasi bebek
Selamat datang revolvere rajawali
Selamat tinggal reformasi ular
Selamat datang revolvere kehidupan
Kehidupan.. kehidupan..
Kehidupan.. kehidupan..
Kehidupan.. kehidupan..

Revolvere.. revolvere…
Suara bersama untuk rajawali




Astina
Jockie S / WS Rendra

Alangkah sulit menangkap maling di negeri maling
Di Astina kulon…
Negara maling kleptokrat namanya birokrat maling
Peraturan maling….

Hidup subur kleptomani
Subur makmur kleptokrasi
Jangan coba nangkap maling
Malah nanti kau kebanting

Kleptokrat kleptokrasi
Citraksa citraksi
Puri sawah resikonya




Kantata Bellavita

Lembah-lembah yang ramah
Tangan-tangan bergandengan
Rama-rama diatas bunga
Layar-layar yang putih
Nun di samudra raya

Gunung-gunung sembahyang
Tangan-tangan bersalaman
Burung murai bernyanyi-nyanyi
Burung camar menyambar
Diatas ombak raya

Oh bencana dari kekuasaan insan…
Oh bencana.. dari aniaya manusia…

Amarah tak berbunda.. kebuasan tanpa saudara…
Oh suara batin fajar di timur raya…
Oh suara kalbu degup jantung kita

Asmara dirgantara…
Rasa rindu anak dan cucu…
Nostalgia cakrawala
Asap dapur dari desa
Punahlah gairah pada nafsu darah

Salam ya salam…
Santi om santi…
Haleluya.. haleluya…




Gelombang Pembebasan
Jockie S & S. Jabo

Sorak sorai di jalan raya
Wajah beringas legam berkeringat
Panji-panji warna-warni
Berkibaran penuhi langit

Deru mesin meraung-raung
Asap hitam menari-nari
Ini gelombang suara pembebasan
Ataukah amarah membabi buta

Kami tak butuh sumpah serapah
Tidak mau lagi darah tumpah
Kenapa harus kehilangan cinta
Kami telah letih didera badai
Terlalu sedih untuk bersaksi
Suka tak suka sudah terjadi

Aku termangu memandang bunda
Wajahnya sayup penuh goresan luka
Menangis tanpa keluar air mata
Melihat anak cucunya merana
(Aku termangu memandang bunda
Wajahnya sayup penuh goresan luka
Menangis tanpa keluar air mata
Melihat anak cucunya merana)

Panji-panji warna-warni
Berkibaran penuhi langit




Berburu Diburu
Setiawan Djody

Aku berjuang melawan badai kehidupan
Mengembara di belantara perang peradaban
Memburu falsafah lepas dari barat ke timur
Memburu perpustakaan alam semesta raya

Aku merasa lahir kembali di awal revolvere
Meyakini sinar tawazum jalan tengah hidupku
Melihat akhirat nyata bagi matahati tak buta takwa
Melihat jalan diatas kebenaran adalah penghulu ibadah

Aku menari diatas sinar pelangi memburu langit biru yang langka
Aku menari diatas sinar pelangi memburu belantara hijau yang sirna
Aku menari diatas sinar pelangi memburu sinar mentari ditelan awan hitam
Aku menari diatas sinar pelangi memburu harmoni kehidupan semesta
Alam semesta

Aku berjuang memburu kebenaran.. pastilah kepastian hidup…
Bergolak kemerdekaan jiwa.. menjadi semangat jiwa demokrat…
Berburu diburu hujat hujat dan fitnah.. wastamu dari revolvere…
Berburu diburu sejuta lawan tak gentar.. bersama semangat kesatria…




Tumbal
Sawung Jabo

Ketika bencana dianggap sirna
Ketika gerhana dianggap berlalu
Setan setan masih bergentayangan
Memancing di air yang keruh

Badut badut dari dunia gelap
Kumpulan drakula haus darah
Menyeringai menambahkan taringnya
Bersembunyi di balik tirai kekuasaan

Cerita duka belum berakhir
Gema nya masih jelas terdengar
Berapa tumbal lagi dikorbankan
Agar prahara tak kembali lagi

Darah darah sudah berceceran
Doa doa sudah dipanjatkan
Nyanyi nyanyi sudah diucapkan
Mengapa masih saja kita gelisah

Cerita duka belum berakhir
Gema nya masih jelas terdengar
Berapa tumbal lagi dikorbankan
Agar prahara tak kembali lagi

Berapa banyak tumbal lagi
Berapa banyak tumbal lagi
Berapa banyak tumbal lagi
Berapa banyak tumbal lagi




Walah-Walah
Jockie S  &  S. Jabo

Siang bolong perutku kosong
Nonton TV ada badut ngomong
Sehari-hari sampai berbulan bulan
Hidup semakin ruwet
Aku capek… capek…

Ada orang sinting dianggap penting
Ada orang ngawur dianggap jujur

Harapan kami dikebiri
Otakpun dicuci
Walah-walah salah kaprah
Walah-walah salah kaprah

Kami bukanlah kerbau dungu yang mudah ditipu
Kami bukan buntutmu yang mengikutimu
Kami anak masa depan punya nasib sendiri

Diamlah saja jangan bicara jika tak ada artinya
Terlalu banyak suara bising hidup semakin pusing
Walah-walah




Lagu Angin
S. Jabo, Jockie S & WS Rendra

Kacau…

Kacau…

Kacau balau… kacau balau…
Buat kacau… buat kacau… busyet…
Kacau balau… kacau balau…
Buat kacau… buat kacau… busyet…

Berapa banyak…
Aku dengar kisah macam ini
Gelembung gelembung…
Dari rawa kehidupan…
Racun didalam pencernaan
Asal mula uban di kepala kita.. busyet…busyet… busyet…
Kacau balau… kacau balau… busyet…
Kacau balau… kacau balau… busyet…

Yang diharap tidak ada
Yang ada tidak diharapkan
Yang diharap tidak ada
Yang ada tidak diharapkan

Kesadaran hidup adalah pemberontakan
Hidup tidak hanya untuk hidup
Kita hidup untuk menerima kehidupan
Kita harus belajar berdamai dengan mimpi
Kita harus berkaca didalam sepi
Aku tak mampu menyumbat telingaku.. busyet… busyet… busyet…
Rokokku sampai mati…

Yang diharap tidak ada
Yang ada tidak diharapkan
Yang diharap tidak ada
Yang ada tidak diharapkan

Kesadaran hidup adalah pemberontakan
Hidup tidak hanya untuk hidup
Kita hidup untuk menerima kehidupan
Kita harus belajar berdamai dengan mimpi
Kita harus berkaca didalam sepi
Aku tak mampu menyumbat telingaku.. busyet… busyet…
Rokokku sampai mati…




Partai Bonek
S. Djody, Jockie S, WS Rendra & S. Jabo

Rame bikin partai, modalnya tokek
Semua jadi presiden, presiden taxi bingung
Orang partai nampak cebol kalau bicara
Berhenti ngoceh ngalor ngidul,
Rakyat kecil sudah bingung
Jangan hanya molor dan ngimpi,
Rakyat jalan kau bikin mabuk

Kekuasaan berias emas bagai narkotik
Daulat partai daulat kamu,
Daulat urusan kami
Rakyat jalan minta demokrasi,
Mastodon sibuk berebut kursi

Semua mau jadi presiden, presiden taxi
Semua mau jadi presiden, presiden bonek
Semua mau jadi presiden, presiden mastodon
Semua mau jadi presiden, presiden tanpa rakyat

Badut mengaku pakar, putar balik kebenaran
Semua mengaku reformis, reformis ular kadut

Rame bikin partai, rame sablon rame
Rame cari massa, rame bonek rame




Revolvere Cinta
Setiawan Djody

hujan deras mengeras
halilintar menggeliat
semerbak bau daun
diterjang embun kehidupan

bunga-bunga mendesah
serangga bernyanyi
jeritan suara bidadari
bernyanyi revolvere, revolvere, revolvere…

revolvere, matahariku
bergerak, bergetar
revolvere, pahlawanku
bernyanyi, berdua

revolvere, mata hatiku
bercinta berkeringat
revolvere, asmaragamaku
bersenggama berputar

memancar air kehidupan
jerit merdu meronta
cantikmu menelan jantanku
gelombang asmara meronta

memberi dan menebar cita
mengaku dosa, menebus dosa
revolvere asmara rajawali
revolvere cinta semesta, cinta semesta…

revolvere, cinta rajawali
aku akan terbang tinggi
memeluk langit, bintang, galaksi

revolvere, cinta rajawali
aku akan terbang tinggi
mencium langit, bintang, galaksi

revolvere, cinta rajawali
aku akan terbang tinggi
menelan langit, asmara, galaksi

revolvere, cinta rajawali
aku akan terbang tinggi
jantan menerjang badai asmara

revolvere, revolvere
aku akan terbang tinggi
jantan menerjang badai asmara




Pangeran Diponogoro
S. Djody / Jockie / Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar Tak Gentar
Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti
Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri
Menyediakan api.

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju
Serbu
Serang
Terjang




Banteng Kantata
Setiawan Djody

Ragaku banteng laga jiwaku welang liar
Suara jerit kalbu insan gerah kemba duka gunda
Kebebasan datang gema jiwa merdeka
Berani keluar lubang jiwa muda bergerak

Hutan tara berbunga lepas belenggu kehidupan
Bukan harimau sirkus rumahmu belantara liar

Banteng laga liar.. banteng laga liar…
Banteng laga liar.. banteng laga liar…
Banteng laga liar.. banteng laga liar…
Banteng laga liar.. banteng laga liar…

Semua merasa reformis tokek-tokek tertawa liar
Semua bicara kebenaran yang ada hanya pembenaran
Banteng hitam menggeliat …euphoria menyambar
Saatnya membuang masa lampau hitam
Memutar etetis semesta masa depan

Banteng laga liar.. banteng laga liar…
Banteng laga liar.. banteng laga liar…

Didalam kobaran api banteng-banteng kantata bersemi
Di bumi yang hangus hati slalu bertanya
Apalagi kita punya..
Apakah masih ada harga cinta..

Di bumi yang hangus hati selalu bertanya
Apakah kita masih manusia..
Apakah agama betul ada..
Timbang kau bumi.. timbang kau bumi…
Banteng-banteng kantata luka cedera

Di bumi yang hangus hati selalu bertanya
Hari ini maut giliran siapa..
Hari ini siapa membunuh siapa..

Di bumi yang hangus.. di bumi yang hangus
Cita-cita percuma.. cita-cita percuma.. munafik jadinya…
Di bumi yang hangus.. di bumi yang hangus
Kau bakar anak burung.. kau bakar rumputan dan bunga-bunga…
Di bumi yang hangus.. di bumi yang hangus
Kau bakar anak-anakmu.. kau bakar ayah dan ibumu…

0 50:50 2007

Negara
Iwan Fals

Negara harus bebaskan biaya pendidikan
Negara harus bebaskan biaya kesehatan
Negara harus ciptakan pekerjaan
Negara harus adil tidak memihak

Itulah tugas negara
Itulah gunanya negara
Itulah artinya negara
Tempat kita bersandar dan berharap

Kenapa tidak ?
Orang kita kaya raya
Baik alamnya
Maupun manusianya

Dan ini yang kita pelajari sejak bayi
Hanya saja kita tak pandai mengolahnya

Oleh karena itu bebaskan biaya pendidikan
Biar kita pandai mengarungi samudera hidup
Biar kita tak mudah dibodohi dan ditipu
Oleh karena itu biarkan kami sehat
Agar mampu menjaga kedaulatan tanah air ini

Negara negara
Negara harus seperti itu
Bukan hanya di surga di duniapun bisa

Negara negara
Negara harus begitu
Kalau tidak bubarkan saja
Atau ku adukan pada sang sepi

Negara harus berikan rasa aman
Negara harus hormati setiap keyakinan
Negara harus bersahabat dengan alam
Negara harus menghargai kebebasan

Itulah tugas negara
Itulah gunanya negara
Itulah artinya negara
Tempat kita bersandar dan berharap
Selain Tuhan


Cemburu
Iwan Fals

Setiap orang berharap hidupnya lebih baik
Dari hari ke hari dari waktu ke waktu
Setiap orang tak ingin hidupnya menderita
Tentu saja ingin bahagia tak ingin terhina

Tapi mengapa
Begitu banyak yang tak baik
Hidupnya susah
Terlunta lunta jiwa dan raganya

Ada kamu yang mengatur ini semua
Tapi rasanya percuma
Ada juga yang janjikan indahnya surga
Tapi neraka terasa

Ingin bersyukur
Tapi tak semudah tutur
Canggung jalani hidup
Yang terasa hanya kewajiban saja

Cemburu pada samudera
Yang menampung segala
Cemburu pada sang ombak
Yang selalu bergerak

Di meja judi mempertaruhkan sepenggal waktu
Setengah mabuk mencoba mencuri nasib
Sebentar menang sebentar kalah itulah gelombang hidup
Di sisa hidup agar tetap hidup

Tapi mengapa
Semua seperti mimpi
Tak ada yang abadi
Kapal inipun akhirnya berhenti di dermaga sepi

Cemburu pada samudera
Yang menampung segala
Cemburu pada sang ombak
Yang selalu bergerak


Yang Tercinta
Iwan Fals/Opick

Tidurlah dalam pelukanku
Lelaplah dalam mimpi indah
Biarkanlah sejenak saja
Berlalu semua luka luka

Tenanglah tenanglah
Hapuskan semua duka derita
Tenanglah sayangku
Pasti kan ada hari yang indah

Andaikan masih ada resah
Eratkan lagi dekapanmu
Dan sekali lagi kau cobalah
Meski lelah hati yang ada

Tenanglah sabarlah
Pasti kan ada hari yang indah
Dekatlah sayangku
Hapuskan semua duka derita

Biar
Kita menipu diri dengan hangatnya cinta
Oh biar
Lupakan sementara semua duka terasa

Tidurlah
Tenanglah

Tidurlah
Tenanglah


Tak Pernah Terbayangkan
Iwan Fals/Pongky Barata

Tak pernah terbayangkan
Bila harus berjalan tanpa dirimu
Tak pernah terpikirkan
Bila aku bernafas tanpa nafasmu
Nafasmu

Takdir sudah pertemukan kita
Tuk berdua dan saling menjaga
Dan tak mau aku melewati
Semua ini tanpamu

Kau hangatkan genggaman tanganku
Dan berkata akulah milikmu
Dan tak mau aku menjalani
Dunia ini tanpamu

Takdir sudah pertemukan kita


Rubah
Iwan Fals

Jaman berubah perilaku tak berubah
Orang berubah tingkah laku tak berubah
Wajah berubah kok menjadi lebih susah
Manusia berubah berubah - rubah

Gandhi yang dicari yang ada komedi
Revolusi dinanti yang datang Azahari
Lembaga berdiri berselimut korupsi
Wibawa menjadi alat melindungi diri

Pendidikan adalah anak tiri yang kesepian
Agama sebagai topeng yang menjijikkan
Kemiskinan merajalela yang kaya makin rakus saja
Hukum dan kesehatan diperjual belikan

Kesaksian tergusur oleh kepentingan ngawur
Pemerintah keasyikan berpolitik (ngawur)
Partai politik sibuk menuhankan uang (ngawur)
Ada rakyat yang lapar makan daun dan arang

Televisi sibuk mencari iklan
Sementara banyak yang tunggu giliran
Rakyat dan sang jelata menatap dengan mata kosong
Dimana aku apa ditelan tsunami ?


Ini Bukan Mimpi
Iwan Fals/Yockie.S/Remy Sutansyah

Simaklah laguku ini
Tentang sebuah bencana
Tragedi umat manusia
Terjadi lagi
Terjadi lagi

Alampun telah bersaksi
Atas tingkah laku kita
Tuhanpun telah menyapa
Memperingati
Memperingati

Ini bukan sandiwara
Ini bukan dalam mimpi
Ini bukan sandiwara
Ini bukan dalam mimpi

Ini kenyataan mari renungi
Ini bukan sandiwara
Ini bukan dalam mimpi
Ini kenyataan yang ada mari renungi

Demi keselamatan kita bersama
Mari kita berdoa
Pada Yang Kuasa
Berjanji kembali kejalan Illahi
Berjanji kembali kejalan Illahi
Kejalan Illahi


Pulanglah
Iwan Fals

Padi menguning tinggal di panen
Bening air dari gunung
Ada juga yang kekeringan karena kemarau

Semilir angin perubahan
Langit mendung kemerahan
Pulanglah kitari lembah persawahan

Selamat jalan pahlawanku
Pejuang yang dermawan
Kau pergi saat dibutuhkan saat dibutuhkan

Keberanianmu mengilhami jutaan hati
Kecerdasan dan kesederhanaanmu
Jadi impian

Pergilah pergi dengan ceria
Sebab kau tak sia sia
Tak sia sia
Tak sia sia
Pergilah kawan
Pendekar

Satu hilang seribu terbilang
Patah tumbuh hilang berganti
Terimalah sekedar kembang
Dan doa doa

Suci sejati
Suci sejati


Masih Bisa Cinta
Iwan Fals/Dewiq

Hari ini kau patahkan hatiku
Kau patahkan niatku
Kau patahkan semangatku

Entah mengapa ku masih bisa cinta
Bisa cinta padamu
Kumaafkan salahmu

Berjanjilah berjanjilah untukku

Datang padaku
Lihat mataku
Akan kucoba perhatikan kamu

Datang padaku
Rasa hatiku
Akan kucoba terus cinta kamu

Air mata tak akan ku uraikan
Hanya mengelus dada
Kumaafkan salahmu


Apakah Aku Benar-Benar Memiliki Kamu
Iwan Fals/Digo

Telah kuberikan semua yang ada didalam jiwa
Tak tersisa walau sekecil debu
Ku ikhlaskan goresan rasa namun kata yang indah
Selalu berlabuh di tempat yang salah

Hari sepi menikam dalam
Tak adakah secercah harapan

Biduk cinta yang hampir karam coba aku tahan
Sempat goyah sempat aku bosan
Hasrat hati yang kini terganggu oleh rasa ragu
Kemanakah rindu yang kemarin

Ungkapkanlah isi hatimu
Jangan pernah berpaling dariku
Tunjukkanlah rasa cintamu
Jangan sampai aku bertanya

Apakah aku benar-benar memiliki
Apakah aku benar-benar memiliki
Kamu


Ikan-Ikan
Iwan Fals

Ikan ikan kecil
Jadi santapan ikan ikan besar
Agar warna kulitnya berkilau
Di dalam akuarium kehidupan

Gelembung gelembung udara
Jadi syarat hidup sejahtera
Jikalau tidak mau celaka
Bikin senang hati pemiliknya

Ikan ikan kecil
Di sudut kiri peti televisi
Menjadi hiasan tersendiri
Walau tak lama mereka pergi

Ini kisah menahun
Juga tragedi bertahun tahun
Dibungkus merdu gemericik air
Jadi hiburan keluarga rukun

Ikan ikan kecil mati
Dimakan ikan ikan besar
Walau begitu adanya
Kuakui hatiku tergetar

Ikan ikan besar mati
Segala yang hidup pasti mati
Begitupun pemiliknya
Penjual dan penikmatnya

Tak ada yang lepas dari kematian
Tak ada yang bisa sembunyi dari kematian
Pasti


Kasacima
Iwan Fals

Yang aku mau kau tunggu
Janganlah terburu nafsu
Pasti kudatangi kamu
Tak mungkin kau ku kibuli

Kasihku kasih terkasih
Sayangku sayang tersayang
Cintaku cinta tercinta
Manisku manis termanis

Rinduku setengah mati
Kalbuku menggebu-gebu
Mari sini dekat padaku
Kucium kau berulang kali

Hidup ini indah
Berdua semua mudah
Yakinlah melangkah
Jangan lagi gelisah

Kalau kau tak mau menunggu
Aku tak pandai merayu
Percayalah kau padaku
Percaya ya percayalah

Suka dan duka biasa
Cemburu jangan membuta
Senyumlah engkau kekasih
Problema jadi tak perih


Mabuk Cinta
Iwan Fals/Bongki

Pagi ini ayamku berkokok keras sekali
Seperti memaki bangunkan aku dari mimpi
Hari ini pacarku yang cantik telah kembali
Melelehkan hatiku yang selama ini mati suri

Aku bahagia
Sekali lagi ku jatuh cinta
Hari istimewa
Karena kau kembali percaya padaku

Hari ini aku bahagia kau kembali
Hari ini aku bahagia jatuh cinta lagi

Wangi bunga hangat mentari
Semua jelas kurasakan asik sekali
Rasa benci sakit hati
Terbang menghilang jauh pergi

Aku bahagia
Denganmu lagi ku jatuh cinta
Hari istimewa
Karena kau kembali percaya padaku

Hari ini aku bahagia kau kembali
Hari ini aku bahagia jatuh cinta lagi

Jika aku tahu dari dulu saja
Aku tak mau khianati kamu
Jika aku tahu begini rasanya
Aku mau bahagia sampai mati

Hari ini aku bahagia kau kembali
Hari ini aku bahagia jatuh cinta lagi

Hari ini aku bahagia kau kembali
Hari ini aku bahagia jatuh cinta lagi

Ku mabuk cinta
Ku mabuk cinta

Lagi lagi mabuk
Lagi lagi cinta

Bolak balik jatuh
Bolak balik cinta

Ku mabuk cinta
Ku mabuk cinta

He he he he he he he he

0 In Love 2005

Sesuatu Yang Tertunda
Iwan Fals/Piyu

Disini aku sendiri
Menatap relung relung hidup
Aku merasa hidupku
Tak seperti yang ku inginkan

Terhampar begitu banyak
Warna kelam sisi diriku
Seperti yang mereka tahu
Seperti yang mereka tahu

Aku merasa disudutkan kenyataan
Menuntut diriku dan tak sanggup ku melawan
Butakan mataku semua tentang keindahan
Menggugah takutku menantang sendiriku

Temui cinta
Lepaskan rasa
Temui cinta
Lepaskan rasa

Disini aku sendiri
Masih seperti dulu yang takut
Aku merasa hidupku pun surut
Tuk tumpukan harap

Tergambar begitu rupa samar
Seperti yang kurasakan
Kenyataan itu pahit
Kenyataan itu sangatlah pahit

Aku merasa disudutkan kenyataan
Menuntut diriku dan tak sanggup ku melawan
Butakan mataku semua tentang keindahan
Menggugah takutku menantang sendiriku

Temui cinta
Lepaskan rasa
Temui cinta
Lepaskan rasa


Selamat Tidur Sayang
Iwan Fals/Titiek Puspa

Sayang selamat malam
Sayang selamat tidur
Sayang mimpi indah
Tentang kau dan aku

Panggil namaku sebelum tidur
Agar ku hadir dalam mimpimu
Kita kan terbang diatas awan
Berdua selalu berdua


Ijinkan Aku Menyayangimu
Iwan Fals/Rieka Roslan

Andai kau ijinkan
Walau sekejap memandang
Kubuktikan padamu
Aku memiliki rasa

Cinta yang ku pendam
Tak sempat aku nyatakan
Karena kau telah memilih
Menutup pintu hatimu

Ijinkan aku membuktikan
Inilah kesungguhan rasa
Ijinkan aku menyayangimu

Sayangku ooh
Dengarkanlah isi hatiku
Cintaku ooh
Dengarkanlah isi hatiku

Bila cinta tak menyatukan kita
Bila kita tak mungkin bersama
Ijinkan aku tetap menyayangimu

Sayangku ooh
Dengarkanlah isi hatiku
Cintaku ooh
Dengarkanlah isi hatiku

Aku sayang padamu
Ijinkan aku membuktikan


Kemesraan
Iwan Fals/Franky.S

Suatu hari
Dikala kita duduk ditepi pantai
Dan memandang
Ombak dilautan yang kian menepi

Burung camar
Terbang bermain diderunya air
Suara alam ini
Hangatkan jiwa kita

Sementara
Sinar surya perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu
Mengalunkan melodi tentang cinta

Ada hati
Membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa
Tercurah saat itu

Kemesraan ini
Janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini
Ingin kukenang selalu

Hatiku damai
Jiwaku tentram disampingmu
Hatiku damai
Jiwaku tentram bersamamu

Bersamamu


Entah
Iwan Fals

Entah mengapa
Aku tak berdaya
Waktu kau bisikkan
Jangan aku kau tinggalkan

Tak tahu dimana
Ada getar terasa
Waktu kau katakan
Ku butuh dekat denganmu

Seperti biasa
Aku diam tak bicara
Hanya mampu pandangi
Bibir tipismu yang menari

Seperti biasa
Aku tak sanggup berjanji
Hanya mampu katakan
Aku cinta kau saat ini

Entah esok hari
Entah lusa nanti
Entah

Sungguh mati betinaku
Aku tak mampu beri sayang yang cantik
Seperti kisah cinta di dalam komik

Sungguh mati betinaku
Buang saja angan angan itu
Lalu cepat peluk aku

Lanjutkan saja langkah kita
Rasalah
Rasalah
Apa yang terasa 


Kumenanti Seorang Kekasih
Iwan Fals/Yoesyono

Bila mentari bersinar lagi
Hatiku pun ceria kembali (asyik)
Kutatap mega tiada yang hitam
Betapa indah hari ini

Kumenanti seorang kekasih
Yang tercantik yang datang dihari ini
Adakah dia akan selalu setia
Bersanding hidup penuh pesona harapanku

Jangan kau tak menepati janji
Datanglah dengan kasihmu
Andai kau tak datang kali ini
Punah harapanku 


Yang Tersendiri
Iwan Fals/Tommy Marie

Terhempas ku terjaga
Dari lingkar mimpi
Pada titik sepi

Suaramu terngiang
Menembus khayalku
Yang juga tentangmu

Dan ku akui tanpa kemunafikan
Ku cinta kau
Bahwasannya keakuanku bersumpah
Ku cinta kau

Bayangmu menghantui
Setiap gerakku
Dan kemauanku

Dahagaku akanmu
Matikan emosi
Juga ambisiku

Dan ku akui tanpa kemunafikan
Ku cinta kau
Bahwasannya keakuanku bersumpah
Ku cinta kau


Aku Bukan Pilihan
Iwan Fals/Ponky

Kini ku mengungkap tanya
Siapakah dirinya
Yang mengaku kekasihmu itu
Aku tak bisa memahami

Ketika malam tiba
Ku rela kau berada
Dengan siapa kau melewatinya
Aku tak bisa memahami

Aku lelaki tak mungkin
Menerimamu bila
Ternyata kau mendua
Membuatku terluka

Tinggalkan saja diriku
Yang tak mungkin menunggu
Jangan pernah memilih
Aku bukan pilihan

Selalu terungkap tanya
Benarkan kini dia
Wanita yang kukenal hatinya
Aku tak bisa memahami

Tak perlu kau memilihku
Aku lelaki
Bukan tuk dipilih


Jangan Tutup Dirimu
Iwan Fals

Dari hati yang paling dalam
Kudendangkan sebuah lagu temani sepi
Sejenak iringi nurani

Ada jarak diantara kita
Selimuti sekian waktu telah tersita
Ingin ku hilang jarak terbentang
Semoga

Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan buang pelukku yang tulus

Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu

Buat apa kau diam saja
Bicaralah agar aku semakin tahu
Warna dirimu duhai permata

Kau mimpiku aku tak bohong
Seperti yang kau kira seperti yang selalu kau duga
Pintaku kau percayalah
Usah ragu

Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan campakkan pelukku yang tulus

Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu

Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan hancurkan pelukku yang tulus

Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu

Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan lemparkan pelukku yang tulus

Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu

Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu


Rinduku
Iwan Fals/Harry Roesly

Tolong rasakan ungkapan hati
Rasa saling memberi
Agar semakin erat hati kita
Jalani kisah yang ada

Ku tak pernah merasa jemu
Jika kau selalu disampingku
Begitu nyanyian rinduku
Terserah apa katamu

Rambutmu
Matamu
Bibirmu
Ku rindu

Senyummu
Candamu
Tawamu
Ku rindu

Beri aku waktu sedetik lagi
Menatap wajahmu
Esok hari ini atau nanti
Mungkin tak kembali 


Buku Ini Aku Pinjam
Iwan Fals

Biar tahu biar rasa
Cinta ini milik kita

Di kantin depan kelasku
Disana kenal dirimu
Yang kini tersimpan dihati
Jalani kisah sembunyi

Di halte itu kutunggu
Senyum manismu kekasih
Usai dentang bel sekolah
Kita nikmati yang ada

Seperti hari yang lain
Kau senyum tersipu malu
Ketika kusapa engkau
Genggamlah jari genggamlah hati ini

Memang usia kita muda
Namun cinta soal hati
Biar mereka bicara
Telinga kita terkunci

Biar tau biar rasa
Maka tersenyumlah kasih
Tetap langkah jangan hentikan
Cinta ini milik kita

Buku ini aku pinjam
Kan kutulis sajak indah
Hanya untukmu seorang
Tentang mimpi mimpi malam

Biar tau biar rasa
Maka tersenyumlah kasih
Tetap langkah jangan hentikan
Cinta ini milik kita

Biar tau biar rasa
Maka tersenyumlah kasih
Tetap luka jangan hentikan
Cinta ini milik kita

Cinta ini milik kita


Maaf Cintaku
Iwan Fals

Ingin kuludahi mukamu yang cantik
Agar kau mengerti bahwa kau memang cantik
Ingin kucongkel keluar indah matamu
Agar engkau tahu memang indah matamu

Harus kuakui bahwa aku pengecut
Untuk menciummu juga merabamu
Namun aku tak takut untuk ucapkan
Segudang kata cinta padamu

Mengertilah
Perempuanku

Jalan masih teramat jauh
Mustahil berlabuh
Bila dayung tak terkayuh

Maaf cintaku
Aku menggurui kamu

Mengertilah
Perempuanku

Jalan masih teramat jauh
Mustahil berlabuh
Bila dayung tak terkayuh

Maaf cintaku
Aku nasehati kamu

Maaf cintaku
Aku menggurui kamu

Maaf cintaku
Aku nasehati kamu

Maaf cintaku
Aku menggurui kamu


Nyanyianmu
Iwan Fals/Yosi

Kau petik gitar nyanyikan lagu
Perlahan usap hatiku
Terucap janji ku untukmu
Tenggelam ku di tembangmu

Tulikanlah kedua telingaku
Butakanlah kedua bola mataku
Agar tak kulihat dan kudengar
Kedengkian yang mungkin benam

Memang aku jatuh
Dalam cengkeramanmu
Sunggu aku minta

Teruskanlah kau bernyanyi
Kan ku dengar itu pasti
Teruskanlah kau bernyanyi
Dan jangan lagumu terhenti 


Antara Aku, Kau Dan Bekas Pacarmu
Iwan Fals

Tabir gelap yang dulu hinggap
Lambat laun mulai terungkap
Labil tawamu tak pasti tangismu
Jelas membuat aku sangat ingin mencari

Apa yang tersembunyi
Dibalik manis senyummu
Apa yang tersembunyi
Dibalik bening dua matamu

Dapat kutemui mengapa engkau tak pasti
Lalu aku coba untuk mengerti
Saat engkau tiba disimpang jalan
Lalu kau bimbang untuk tentukan arah mana dekat tujuan
( kau bimbang tentukan arah tujuan )

Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki

Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki

Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki


Sebelum Kau Bosan
Iwan Fals

Sebelum kau bosan sebelum aku menjemukan
Tolonglah ucapkan dan tolong engkau ceritakan
Semua yang indah semua yang cantik
Berjanjilah

Ciptakanlah lagu yang kau anggap merdu dik
Nyanyikan untukku sungguh aku perlu itu
Bila kau tak suka bilang saja suka
Berjanjilah

Pergilah kau pergi
Dan janganlah kembali
Bila itu kau ingini
Kumohon jangan katakan pergi

Jarak telah jauh yang sudah kita tempuh dik
Coba pikir itu sebelum tinggalkan aku
Teruslah berdusta sampai engkau muak
Berjanjilah


Yang Terlupakan
Iwan Fals

Denting piano kala jemari menari
Nada merambat pelan dikesunyian malam
Saat datang rintik hujan bersama sebuah bayang
Yang pernah terlupakan

Hati kecil berbisik untuk kembali padanya
Seribu kata menggoda seribu sesal didepan mata
Seperti menjelma waktu aku tertawa
Kala memberimu dosa

Oh maafkanlah
Oh maafkanlah

Rasa sesal didasar hati diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ku mencoba tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti